Tiang Tunas Pamit dan Skotlandia

Panji Akbar Prisdiminggo
3 min readJan 6, 2024

--

Photo by Cole Keister on Unsplash

Bagi siapa pun yang masa kecilnya tumbuh dan besar di Lombok, pasti tak asing dengan lagu Tiang Tunas Pamit. Lagu ini kerap dinyanyikan pada saat jam-jam terakhir pulang sekolah, serta menjadi lagu wajib pada acara perpisahan tiap angkatan. Lagu ini dalam Bahasa Indonesia berarti “Saya Mohon Pamit”, yang berceritakan tentang seorang murid yang berpamitan pada gurunya dan berharap besok bisa bertemu kembali di lain waktu.

Berikut lirik lengkap dari lagu Tiang Tunas Pamit serta terjemahan dalam bahasa Indonesia:

Tiang tunas pamit lek pelungguh side guru
(Saya mohon pamit kepada engkau Guru)

Tiang lampak ulek ojok balen tiang mesak
(Saya berjalan pulang ke rumah saya sendiri)

Wahn tak sampun niki, entah tiang bau ngiring
(Hanya sampai di sini, saya bisa menemani)

Mudah lah mudahan, lemak aru te bedait malik
(Semoga, besok kita bisa berjumpa kembali)

Dapat dilihat dalam video berikut, lagu Tiang Tunas Pamit dibawakan oleh siswa SDN 5 Ampenan pada acara perpisahan.

Nada dan melodinya sangat familiar di telinga, kalau tidak salah saya pernah mendengarnya sebagai musik penutup di seri kartun anak-anak Tom and Jerry dengan judul Jerry and the Lion. Ketika musik ini diputar bersamaan dengan adegan Jerry dan Lion yang berpisah di dermaga dimana teman barunya tersebut akan kembali ke Afrika menggunakan kapal, adegan ditutup dengan kapal yang menjauh mendekati matahari yang mulai tenggelam.

Setelah berselancar di internet, saya menemukan lagu aslinya yang berjudul “Auld Lang Syne”. Lagu ini diciptakan dari seorang penyair Skotlandia yang bernama Robert Burns. Dalam bahasa Skotlandia, Auld Lang Syne bermakna “hari-hari yang sudah berlalu” atau “sejak sudah lama sekali. Begitupun sama apabila diterjemahkan secara harfiah dalam bahasa Inggris adalah “Old Long Since”. Kalimat itu dapat diartikan sebagai sejak dulu atau demi masa lalu.

Menyadur dari Dictionary, Auld Lang Syne menjadi identik dengan tahun baru di Amerika Serikat karena pengaruh media massa. Siaran Malam Tahun Baru yang populer di radio dan televisi yang dibawakan oleh Guy Lombardo dan bandnya, Royal Canadians, berlangsung dari tahun 1929 hingga 1976. Guy Lombardo kemudian dikenal sebagai “Mr. New Year Eve” (Tuan Malam Tahun Baru) karena siaran tersebut.

Guy Lombardo bersama bandnya “Royal Canadians” pada tahun 1964 | Sumber: Library and Archives Canada/e005176089

Berikut adalah penampilan terakhir Guy Lombardo dan bandnya “Royal Canadians” pada malam pergantian tahun 1976–1977, setelah bersiaran 48 tahun lamanya.

Berikut ini adalah lirik Auld Lang Syne dalam bahasa Inggris

Should auld acquaintance be forgot,
And never brought to mind?
Should auld acquaintance be forgot,
And auld lang syne.

For auld lang syne, my dear,
For auld lang syne.
We’ll take a cup o’ kindness yet,
For auld lang syne.

Lirik pertama, “Should auld acquaintance be forgot / And never brought to mind?” adalah pertanyaan retoris tentang apakah kita harus melupakan teman-teman lama (yang tidak disarankan). Lirik selanjutnya berbicara tentang mengenang “for auld lang syne,” atau kenangan manis dari zaman dahulu. Lirik “We’ll take a cup o’ kindness yet” merujuk pada mengangkat gelas.

Hingga saat ini, saya masih belum bisa menemukan referensi bacaan ilmiah mengenai lagu Tiang Tunas Pamit. Entah dari Dinas Pendidikan dan Kebudayaan sampai budayawan Sasak. Masih menjadi misteri, siapakah yang menyadur lagu Auld Lang Syne menjadi lagu Tiang Tunas Pamit di kalangan pelajar Sasak?

Semoga pemerhati budaya sasak memerhatikan ini, agar tak dimakan oleh sejarah.

Selamat tahun baru 2024!

--

--

Panji Akbar Prisdiminggo
Panji Akbar Prisdiminggo

Written by Panji Akbar Prisdiminggo

Menulis perihal yang dirasa, dibaca dan terlintas.

No responses yet