Memaknai Maratulis ala Ivan Lanin

Maraton Menulis (Maratulis) pertama kali dipopulerkan oleh Ivan Lanin pada awal tahun 2023

Panji Akbar Prisdiminggo
2 min readJan 6, 2024
Photo by Christin Hume on Unsplash

Tulisan ini didasari setelah saya membaca Menulis Setiap Hari oleh Ivan Lanin di kanal mediumnya. Maratulis adalah resolusi 2023 yang berhasil dilakukannya dimana menjadi kegiatan rutin menulis setiap hari sepanjang tahun dengan 300–500 kata per tulisan. Adapun kebiasaan tersebut ia teruskan hingga kini.

“Orang boleh pandai setinggi langit, tapi selama ia tidak menulis, ia akan hilang di dalam masyarakat dan dari sejarah. Menulis adalah bekerja untuk keabadian.”
Pramoedya Ananta Toer

Saya terinspirasi untuk mengikuti maratulis sepanjang tahun 2024, lebih bagus lagi bisa menjadi kebiasaan dan rutinitas berkelanjutan. Khazanah bacaan saya bepertinya belum sebanyak Ivan Lanin, itu sebabnya saya hanya menargetkan tiga tulisan per pekan dimana empat hari di pekan yang sama saya alokasikan untuk membaca serta memperkaya khazanah agar tetap bisa menulis.

Kita belajar menyusun kalimat tulis dari bacaan kita. Makin bermutu asupan, makin baik pula keluaran. Rajinlah membaca kalau ingin lebih terampil menulis.
Ivan Lanin

Saya tertarik pada berbagai hal mulai dari isu ekonomi, analisis data, transportasi sampai ke tipografi. Semua hal itu selama ini hanya numpang lewat dalam pikiran tanpa diabadikan dalam bentuk tulisan. Meminjam dari Ivan Lanin, “Sekarang saya mencatat semua ide seremeh apa pun. Ide dapat muncul kapan saja dan dari mana saja — bacaan, obrolan, dan amatan. Tangkap ide ketika muncul dan rekam dalam catatan. Saya menggunakan ponsel untuk mencatat semua ide tulisan dalam bentuk frasa pendek atau pertanyaan”.

Sejauh ini saya sudah mengawali sekitar lima tulisan yang belum rampung dan masih dalam bentuk draf. Masih perlu penyempurnaan dan memeriksa apakah sudah sesuai dengan pedoman kepenulisan seperti EYD, tanda baca, dll. Hal ini juga menjadi dorongan saya untuk rutin menulis agar keterampilan menulis meningkat dan penyampaian ide lebih konkret dalam gaya tulisan baku. Tulisan baku tak selamanya harus kaku, itu yang saya masih pelajari bagaimana meramunya.

Dalam tulisan: Menulis Membantu Penataan Pikiran, Ivan Lanin menyebutkan “Saat menulis, saya menyadari bahwa pikiran kita kerap tidak lengkap. Gagasan kita ternyata banyak mengandung bagian rumpang. Ketika hanya dipikirkan, bolong-bolong itu tidak terlalu terasa. Ketika diwujudkan dalam tulisan, kita dipaksa melengkapi gagasan agar ia runtut dan sistematis”. Dengan menulis saya mengharuskan menyisikan waktu untuk merenung, memikirkan topik apa yang menerik untuk dibaca. Tentu waktu yang dipangkas tersebut adalah waktu berselancar di internet dan media sosial.

Harapan saya dengan maratulis adalah menjadi orang yang lebih disiplin dengan komitmen yang dibuat. Selanjutnya bisa berbagi topik yang saya sukai dengan pembaca, meramunya agar mudah dipahami dan tak keluar dari substansi walaupun menggunakan bahasa baku.

Selamat Tahun Baru 2024! Semoga segala reslosui tercapai

--

--

Panji Akbar Prisdiminggo
Panji Akbar Prisdiminggo

Written by Panji Akbar Prisdiminggo

Menulis perihal yang dirasa, dibaca dan terlintas.

Responses (1)