Internship di Bank Indonesia (KPwBI) Balikpapan: Merasakan Ibu Kota Baru
Banua Patra — Inilah biasanya orang — orang menjuluki Kota Balikpapan sebagai kota minyak. Kota Balikpapan merupakan salah satu kota tersibuk di Pulau Kalimantan yang menopang perekonomian serta perindustrian sehingga banyak perusahaan — perusahaan dari dalam dan luar negeri ditemukan di kota ini. Kota yang memiliki ikon beruang madu ini memiliki banyak keistimewaan dibanding kota — kota lainnya, antara lain kota jasa dan industri pengolahan minyak terbesar di kawasan Timur Indonesia, dan rutin menyabet penghargaan Tata Kelola Kota Terbersih dari Adipura.
Untuk pengajuan internship program di Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Balikpapan saya ajukan satu bulan sebelum magang. Selain itu berkas — berkas persyaratan juga harus dilengkapi yakni: Surat Pengantar dari Kampus, Transkrip Nilai, Proposal Pengajuan Magang dan Curriculum Vitae (CV). Kurang lebih dua minggu setelah berkas saya kirimkan, saya dihubungi oleh pihak KPwBI Balikpapan bahwa diterima untuk melakukan magang di sana selama satu bulan atau 20 hari kerja. Seperti surat yang dituliskan, saya mulai magang dari tanggal 10 September 2019 hingga 7 Oktober 2019.
Kemeja biru muda dibalut dengan jas almamater merah dan celana kain bahan menemani hari pertama saya kala itu. Saya disambut oleh staf KPwBI Balikpapan dan diarahkan pada manajer yang menangani mahasiswa magang. Saya bertemu mbak Marpu’ah, mas Dickky dan mbak Mirna. Selaku mentor atau pembimbing lapangan di hari pertama saya diberikan arahan dan briefing oleh mbak Mirna dalam melakukan magang dengan job-desk sesuai standarisasi Bank Indonesia. Setelah itu saya diarahkan menuju Unit Operasional Sistem Pembayaran. Saya dikenalkan kepada kepala unit setingkat manajer, pak Bambang R. Wibisono. Dan para staf yang sangat hangat dan ramah, ada pak Jeffry, mas Aji dan mbak Ria. Di unit ini, saya memegang peran dalam pengarsipan berkas, berhubung pada awal bulan Oktober akan diadakan reakreditasi sertifikasi ISO oleh internal Bank Indonesia Jakarta. Berkas yang saya arsipkan di UOSP meliputi memorandum, surat, faksimil dan Berita Acara Serah Terima (BAST). Selain itu saya juga melakukan bundling warkat dalam transaksi Sistem Kliring Nasional Bank Indonesia (SKNBI) dan Bank Indonesia Real Time Gross Settlement (BI — RTGS).
Setelah dua minggu berlangsung, saya melakukang rolling unit kerja ke Tim Advisory dan Pengembangan Ekonomi (TAPE). Tim ini di ketuai oleh Kepala Tim setingkat Asisten Direktur pak Thomy Andryas, dibawahnya ada analis setingkat manajer mbak Mirnayanti. Selanjutnya dalam pembagian fungsi TAPE dipegang oleh asisten analis setingkat asisten manajer sebagai berikut.
- Fungsi Data dan Statistik Ekonomi dan Keuangan (FDSEK), oleh Rahmat Maulizar
- Fungsi Asesmen Ekonomi dan Surveilans (FAES), oleh Erdi Fiat Gumilang
- Fungsi Koordinasi dan Komunikasi Kebijakan (FKKK), oleh Diccky Lendra Sunardi dengan staf Marpuah
- Fungsi Pelaksanaan Pengembangan UMKM (FPPU), oleh Riniharyani
Saat saya melakukan kerja di unit kerja TAPE selain melakukan bundling dan pengarsipan, saya mendapatkan banyak pengalaman dalam hal manajerial pekerjaan dan on — time performance. Yang paling berkesan bagi saya adalah saya mengikuti Focus Group Discussion (FGD) perihal Perencanaan Infrastruktur di Ibu Kota Negara yang Baru bersama Pemerintah Kota Balikpapan, Pemerintah Kabupaten Penajam Paser Utara dan Balai Pelaksanaan Jalan Nasional (BPJN) Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR). Dalam FGD tersebut saya menotulensi seluruh laproan yang dipaparkan oleh instansi — instansi tersebut.
Dalam serangkaian kegiatan tersebut saya mendapatkan value, dengan magang di KPwBI Balikpapan menjadikan saya memacu kemampuan dalam bekerja dan menggali lebih dalam skill yang saya miliki dalam dunia kerja. Dengan kata lain magang sendiri bisa diartikan sebagai refleksi diri dengan apa yang sudah kita dapatkan di dunia perkuliahan. (pnj)